Neil Christoper
9G/29
BANDUNG
LAUTAN API
Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba
di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945. Sejak semula hubungan mereka dengan
pemerintah RI sudah tegang. Mereka menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan
penduduk, kecuali TKR dan polisi, diserahkan kepada mereka. Orang-orang Belanda
yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang
mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan
TKR tidak dapat dihindari. Malam tanggal 21 November 1945, TKR dan badan-badan
perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian
utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai
markas. Tiga hari kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur
Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk
pasukan bersenjata.
Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik
Indonesia (TRI, sebutan bagi TNI pada saat itu) meninggalkan kota Bandung
mendorong TRI untuk melakukan operasi "bumihangus". Para pejuang
pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak
Sekutu dan NICA. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui
musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan di hadapan semua kekuatan
perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946. Kolonel Abdoel
Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah
tersebut dan memerintahkan evakuasi Kota Bandung.[butuh rujukan] Hari itu juga,
rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung dan
malam itu pembakaran kota berlangsung.
Dampak dari peristiwa ini adalah Pasukan Rakyat pun
diungsikan ke luar kota Bandung. Para anggota TRI dengan berat hati
meninggalkan Bandung bagian selatan.Sambil meninggalkan Bandung menuju luar
kota arah selatan, para pejuang Bandung terus melakukan perlawanan sejak April
1946. Sasaran perlawanan, yaitu gudang-gudang mesiu yang telah dikuasai oleh
Sekutu di Dayeuhkolot, Bandung Selatan.Perlawanan ini dipimpin oleh Mohammad
Toha dan Mohammad Ramdhan. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut
dengan dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi
tersebut di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap
tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00
itu juga ikut dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat itu,
kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI.
Tetapi api masih membubung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan
api.
Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan
strategi yang tepat dalam Perang Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan
milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu dan NICA yang
berjumlah besar
Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi
rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini
mengilhami lagu Halo Halo Bandung yang nama penciptanya masih menjadi bahan perdebatan.Beberapa
tahun kemudian, lagu "Halo Halo Bandung" secara resmi ditulis,
menjadi kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia
alami saat itu, menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang telah
menjadi lautan api
Terdapat sebuah monumen yang terdapat di Bandung
untuk mengenang Peristiwa Bandung Lautan api yang dipimpin oleh Mohammad Toha
Monumen tersebut bernama Monumen Bandung
Lautan Api. Monumen ini terletak di tengah tengah kota Bandung yaitu terletak
di kawasan Lapangan Tegallega.Memiliki ketinggian 45 meter dan memiliki sisi
sebanyak 9 bidang. Juga merupakan markah tanah Bandung dan menjadi salah satu
monumen terkenal di Bandung dan selalu menjadi pusat perhatian setiap tanggal
23 Maret untuk mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api .
Pelajaran yang bisa saya ambil dari peristiwa ini
adalah kita harus lebih siap, sabar dan berpegan teguh kepada hati dan Tuhan
agar gangguan dari luar tidak dapat menghasut kita. Dari peristiwa diatas juga
bisa didaptkan pelajaran bahwa kita harus selalu mengingat jasa-jasa para
pahlawan kita di pertarungan tersebut demi membela INDONESIA.
No comments:
Post a Comment