Tuesday, February 23, 2016

Pertempuran 10 November di Surabaya(Priscilla Michelle)


Peristiwa 10 November di Surabaya
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
 Tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian tanggal 8 Maret 1942, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan Perjanjian Linggarjati. Setelah penyerahan tanpa syarat tersebut, Indonesia secara resmi diduduki oleh Jepang. Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman pada malam hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya. Residen Soedirman berunding dengan Mr. Ploegman agar bendera Belanda diturunkan. Tetapi, Mr. Ploegman menolak, sehingga terjadi pertengkaran. Mr. Ploegman terbunuh karena tercekik. Residen Soedirman dan pemuda lainnya berhasil kabur dan langsung menuju keatap. Bendera Belanda diturunkan dan birunya dirobek sehungga menjadi Sang Saka Merah Putih

Dari peristiwa ini, ada pengaruh untuk bangsa kita sekarang. Dari peristiwa itu, bendera kita sekarang adalah bendera merah putih. Lalu, semangat perjuangan yang diterapkan pada saat itu masih terasa di Surabaya sampai sekarang. Sekarang, Hotel Oranje berubah nama menjadi Hotel Majapahit. Pertempuran ini menjadi simbol nasional atas perlawanan rakyat indonesia terhadap kolonialisme. Pertempuran ini juga menjaikan tanggal 10 November menjadi hari Pahlawan.
Pelajaran yang saya dapatkan dari peristiwa ini, saya bisa belajar bahwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia itu penting. Tetapi, kita tidak mungkin mempertahankan kemerdekaan dengan cara dulu, yaitu melawan penjajah, karena sekarang HAM sudah diakui dan semua manusia sudah dilidungi oleh HAM. Tetapi, saya bisa mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang sudah diberikan dari Pencipta dengan cara belajar dengan tekun dan berkarya dalam dunia internasional dengan membawa nama baik Indonesia agar dunia internasional lebih mengenal Indonesia dan Indonesia menjadi Negara yang maju dan diakui kehebatannya oleh dunia internasional. Semoga melalui essay ini, kita semua dapat mempelajari pentingnya menjaga nama baik Indonesia dan membawa nama Indonesia kepada jenjang yang lebih tinggi. MERDEKA!!

 Composed by: Priscilla Michelle
9G/30         


No comments:

Post a Comment