Tuesday, February 23, 2016

Palagan Ambarawa (Adela G.S.)

PALAGAN  AMBARAWA
  Pertempuran Ambarawa diawali oleh mendaratnya tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel pada tanggal 20 Oktober 1945 di Semarang.Kedatangan pasukan Sekutu ini bertujuan untuk mengurus tawanan dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah.Pihak Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.Pihak Sekutu juga diperkenankan untuk mengurus tawanan perang yang berada di Penjara Ambarawa dan Magelang.Pada awalnya,kedatangan Sekutu ini mendapat sambutan yang baik dari rakyat.Bahkan,Gubernur Jawa Tengah menawarkan bantuan bahan makanan dan keperluan lainnya.Ternyata,Sekutu diboncengi oleh orang-orang NICA ( Netherlands Indies Civil Administration) . Mereka kemudian mempersenjatai para bekas tawanan dan membebaskan secara sepihak orang-orang Belanda yang ditahan di Ambarawa dan Magelang.Dengan demikian,pihak sekutu secara tersembunyi menambah pasukan mereka dengan tujuan yang akan merugikan bangsa Indonesia.Maka,meletuslah pertempuran antara TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan tentara Sekutu pada tanggal 26 Oktober 1945 di Magelang.
   Pertempuran yang berlangsung dari tanggal 20 November – 15 Desember 1945 di Ambarawa dikenal sebagai Pertempuran Ambarawa.Pertempuran ini melibatkan pasukan TKR dengan tentara Sekutu selama beberapa hari.Pasukan TKR dipimpin oleh Mayor Soemarto dengan penuh semangat mempertahankan Kedaulatan Republik Indonesia.Untuk memperkuat pertahanannya,pasukan Sekutu yang berada di Ambarawa mendapat bantuan pasukan yang berasal dari Magelang.Pada tanggal 22 November 1945,pasukan Sekutu melakukan pengeboman terhadap kampung-kampung di sekitar Ambarawa.Pada tanggal 26 November 1945,pimpinan pasukan TKR yang berasal dari Purwokerto,Letnan Kolonel Isdiman,gugur. Sejak itu,Kolonel Soedirman,Panglima Divisi di Purwokerto,mengambil alih pimpinan pasukan.Kehadiran Kolonel Soedirman ini memberi semangat baru bagi pejuang dan tentunya rakyat Indonesia.Situasi pertempuran berubah menjadi semakin menguntungkan bagi pihak Indonesia.Pasukan TKR terus mengejar Sekutu ke Ambarawa dan menyudutkan posisi Sekutu dari berbagai jurusan.Siasat yang dipakai adalah mngadakan serangan serentak dari berbagai jurusan pada saat yang sama.Selain itu,pasukan Indonesia juga mendapat bantuan dari kota Yogyakarta,Surakarta,Salatiga,Purwokerto,Magelang,Semarang,dan lain-lain.Pada tanggal 12 Desember 1945,pasukan Indonesia melancarkan serangan serentak ke Ambrawa.Di sanalah pasukan musuh dipukul mundur,dan pasukan musuh (Pasukan Sekutu) berhasil dikepung .Meskipun demikian,pasukan Sekutu tetap berusaha melepaskan diri.Pada tanggal 15 Desember 1945,pasukan TKR berhasil memukul mundur pasukan Sekutu.Dalam pertempuran Ambarawa ini,banyak pejuang Indonesia yang gugur.
  Sejak terjadinya pertempuran Ambarawa itu,nama Kolonel Soedirman menjadi terkenal.Keberhasilannya mengusir musuh,tentara Inggris(Sekutu) dari Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945 membuktikan bahwa TKR memiliki taktik dan strategi perang yang jitu.Untuk memperingati hari yang bersejarah itu,maka setiap tanggal 15 Desember dikenal sebagai Hari Infantri.Kemudian, di Ambarawa didirikan sebuah monumen yang diberi nama Palagan Ambarawa.

  Nilai-nilai yang dapat kita ambil dari peristiwa pertempuran Ambarawa ini adalah sikap nasionalisme (cinta tanah air) dari rakyat Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia dengan rela berjuang dan berani mempertaruhkan nyawa.Seperti yang ditunjukkan Letnan Kolonel Isdiman yang rela gugur dalam pertempuran di Ambarawa.Di samping itu , kita bisa melihat nilai kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Kolonel Soedirman dalam memimpin pertempuran di Ambarawa tersebut.Kolonel Soedirman dengan semangat dan kapandaiannya mengatur strategi pertempuran yang begitu jitu,sehingga mampu mengalahkan pasukan musuh (Pasukan Sekutu).

No comments:

Post a Comment