Shane
Michael Saputra
9G/34
Medan Area
Pertempuran Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan
rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Tanggal 9 Oktober 1945 dibawah pimpinan T.E.D Kelly.
Pendaratan tentara sekutu (Inggris) ini diikuti oleh pasukan sekutu
danNICA yang
dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Kedatangan tentara sekutu dan
NICA ternyata memancing berbagai insiden terjadi di hotel jalan bali, medan
pada tanggal 13 oktober 1945, saat itu seorang penghuni expost )merampas dan
menginjak injak lencana merah putih yang dipakai pemuda indonesia hal ini
mengundang kemarahan pemuda indonesia.
Pada tanggal 13 Oktober 1945
barisan pemuda dan TKR bertempur melawan Sekutu dan NICA dalam upaya merebut
dan mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari tangan Jepang. Inggris mengeluarkan
ultimatum kepada bangsa Indonesia agar menyerahkan senjata kepada Sekutu.
Ultimatum ini tidak pernah dihiraukan. Pada tanggal 1 Desember 1945,
Sekutu memasang papan yang tertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area"
(batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan. Tindakan Sekutu
itu merupakan tantangan bagi para pemuda. Pada tanggal 10 Desember1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan
besar-besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di
kedua belah pihak.
Pada bulan April 1946,
Sekutu berhasil menduduki kota Medan. untuk sementara waktu Pusat perjuangan
rakyat Medan kemudian dipindahkan ke Siantar, sementara
itu perlawanan para laskar pemuda dipindahkan keluar kota medan,perlawanan
terhadap sekutu semakin sengit pada tanggal 10 Agustus 1946 di tebing Tinggi
diadakan pertemuan di antara para Komandan pasukan yang berjuang di Medan Area
dan memutuskan dibentuk nya satu komando yang bernama komando resimen laskar
rakyat untuk memperkuat perlawanan di kota medan, setelah pertemuan para
komando itu pada tanggal 19 Agustus 1946 di Kabanjahe telah terbentuk barisan
pemuda indonesia (BPI)dan berganti nama menjadi Komando resimen laskar Rakyat
cabang Tanah Karo, dipimpin oleh Matang Sitepu. Sebagai ketua umum dibantu oleh
Tama Ginting, Payung Bangun, Selamat Ginting,Rakutta Sembiring, R.M. Pandia,
dari N.V mas Persada Koran Karo-karo dan Keterangan Sebayang. Di dalam Barisan
laskar rakyat ini semua potensi pimpinan pemuda dengan berisan-barisan
perjuangannya, dirangkul, bergabung ke dalam Barisan Pemuda Indonesia termasuk
bekas Gyugun atau Haiho seperti: Djamin Ginting, Nelang Sembiring, Bom Ginting.
Sedangkan dari Talapeta: Payung Bangun, Gandil Bangun, Meriam Ginting, Tampe
Malem Sinulingga. Dari N.V. mas Persada: Koran Karo-karo . Dari Pusera Medan: Selamat
Ginting, Rakutta Sembiring dan tampak sebayang. Demikian pula dari
potensi-potensi pemuda lain seperti: Tama Ginting, Matang Sitepu. Dalam proses
sejarah selanjutnya, komando laskar rakyat kemudian berubah menjadi BKR (Badan
Keselamatan Rakyat) yang merupakan tentara resmi pemerintah dimana Djamin
Ginting’s ditetapkan sebagai komandan pasukan teras bersama-sama Nelang
Sembiring dan Bom Ginting yang anggotanya antara lain Selamat Ginting’s, Nahud
Bangun, Rimrim Ginting, Kapiten Purba, Tampak Sebayang dan lain-lain. Pada
umumnya yang menjadi anggota BKR ini adalah para bekas anggota Gyugun atau
Heiho dan berisan-barisan bentukan Jepang. Djamin Ginting.S bekas komandan
pleton Gyugun ditunjuk menjadi Komandan Batalyon BKR Tanah Karo. Untuk
melanjutkan perjuangan di Medan maka pada bulan Agustus 1946
dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komando resimen ini terus
mengadakan serangan terhadap Sekutu diwilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah
Sumatera terjadi perlawanan rakyat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Pertempuran itu terjadi, antara
lain di Brastagi,Padang, Bukit Tinggi dan Aceh.
Setelah Peristiwa Medan Area ini, Indonesia kehilangan banyak pahlawan-pahlawan yang meperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Medan Area
ini mengajarkan kita untuk mempertahankan Negara Kesatuanj Indonesia. Jangan sampai
Negara kita atau Budayanya direbut oleh Negara lain. Peristiwa ini juga
mengajarkan kita untuk pantang menyerah. Kita harus terus berjuang
sebaik-baiknya.
No comments:
Post a Comment