Jason 9G/17
PERTEMPURAN
PUPUTAN MARGARANA DI BALI
Pertempuran puputan margarana merupakan salah satu
pertempuran antara Indonesia dan belanda dalam masa perang kemerdekaan
Indonesia yang terjadi pada tanggal 20 november 1946. pertempuran ini dipimpin oleh
kepala divisi sunda kecil kolonel I gusti ngurah rai
dimana pasukanya bertempur habis-habisan demi mengusir pasukan belanda.pertempuran
ini terjadi karena I gusti ngurah rai menyuruh pasukanya untuk merebut senjata polisi NICA pada saat malam
hari tanggal 20 november 1946.pasukanya berhasil merebut beberapa senjata
mereka beserta pelurunya dan komandan polisi NICA menggabungkan dirinya ke
pasukan I gusti ngurah rai.setelah itu pasukannya kembali ke desa
margarana.pada saat pagi hari kurang lebih pukul 10.00 pagi sudah terjadi
pertempuran antara pasukan NICA dengan pasukan I gusti ngurah rai.karena
pasukan I gusti ngurah rai tidak bertekad mundur sampai titik darah penghabisan
dan juga pasukan bagian depan belanda banyak yang tewas maka belanda meminta
bantuan pasukan dan pesawat pengebom dari Makassar.pada saat itu juga I gusti
ngurah rai mengadakan perang puputan atau perang habis-habisan di desa
margarana sehingga menyebabkan seluruh pasukannya yang berjumlah 96 orang serta I gusti ngurah rai sendiri tewas dan kurang lebih 400 orang dari pihak
belanda tewas.sejak saat itu peristiwa ini dikenal sebagai perang puputan
margarana dan kini berkas arena pertempuran
itu didirikan tugu pahlawan taman pujaan bangsa.
Dampak peristiwa tersebut adalah banyak orang yang tewas
karena perang puputan tersebut dan wilayah tersebut akhirnya dikuasai
belanda.tetapi tindakan tersebut adalah
tindakan terakhir yang bisa dilakukan oleh mereka karena kekuatan pasukan
mereka jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan tempur belanda dan walaupun mereka melarikan diri tetap saja
wilayahnya akan dikuasai dan mereka bisa tetap dicari lalu dibunuh oleh
belanda.karena itu I gusti ngurah rai
mengadakan perang puputan agar dapat melemahkan pasukan belanda walaupun harus
mengorbankan seluruh pasukannya serta dirinya sendiri.
Nilai-nilai yg dapat diambil adalah kita tidak boleh
mudah menyerah pada saat situasi sulit karena jika kita mudah menyerah maka kita
tidak akan bisa menghadapi masalah yang lebih sulit dari sebelumnya dan kita
akan selalu gagal karena tidak pernah berusaha. seperti yang dihadapi seluruh
pasukan I gusti ngurah rai.mereka saat itu juga dihadapkan situasi sangat sulit
tetapi mereka pantang menyerah juga tidak bertekad mundur sampai titik darah
penghabisan dan terus berjuang sampai
akhir walaupun akhirnya mereka kalah.jadi pada saat kita dihadapkan situasi
yang sulit kita harus bisa mencari solusi untuk dapat menghadapi situasi sulit
tersebut dengan cara berpikir optimis,bekerja keras,tidak mengandalkan orang
lain,dan lain-lain, bukan dengan cara menyerah dan tidak mau berusaha.sekarang
ini kebanyakan warga Indonesia selalu mudah menyerah pada saat situasi sulit sehingga banyak diantara
mereka jatuh dalam kemiskinan,kegagalan,dan lain-lain.dan hanya sedikit warga
Indonesia yang pantang menyerah sehingga mereka dapat berhasil sampai
sekarang.oleh karena itu sebagai anak-anak penerus bangsa Indonesia,kita harus
menanamkan sifat tidak mudah menyerah agar dapat memajukan bangsa Indonesia
sehingga pengorbanan jasa-jasa pahlawan
seperti I gusti ngurah rai yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah demi
kemerdekaan Indonesia tidak sia-sia
No comments:
Post a Comment