Wednesday, February 24, 2016

puputan margarana bali ( Jason 9G/17)

Jason  9G/17

PERTEMPURAN PUPUTAN MARGARANA DI BALI

Pertempuran puputan margarana merupakan salah satu pertempuran antara Indonesia dan belanda dalam masa perang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 20 november 1946. pertempuran ini dipimpin oleh kepala divisi sunda kecil kolonel I gusti ngurah rai dimana pasukanya bertempur habis-habisan demi mengusir pasukan belanda.pertempuran ini terjadi karena I gusti ngurah rai menyuruh pasukanya untuk  merebut senjata polisi NICA pada saat malam hari tanggal 20 november 1946.pasukanya berhasil merebut beberapa senjata mereka beserta pelurunya dan komandan polisi NICA menggabungkan dirinya ke pasukan I gusti ngurah rai.setelah itu pasukannya kembali ke desa margarana.pada saat pagi hari kurang lebih pukul 10.00 pagi sudah terjadi pertempuran antara pasukan NICA dengan pasukan I gusti ngurah rai.karena pasukan I gusti ngurah rai tidak bertekad mundur sampai titik darah penghabisan dan juga pasukan bagian depan belanda banyak yang tewas maka belanda meminta bantuan pasukan dan pesawat pengebom dari Makassar.pada saat itu juga I gusti ngurah rai mengadakan perang puputan atau perang habis-habisan di desa margarana sehingga menyebabkan seluruh pasukannya yang berjumlah 96 orang  serta I gusti ngurah rai sendiri  tewas dan kurang lebih 400 orang dari pihak belanda tewas.sejak saat itu peristiwa ini dikenal sebagai perang puputan margarana dan kini berkas arena pertempuran  itu didirikan tugu pahlawan taman pujaan bangsa.

Dampak peristiwa tersebut adalah banyak orang yang tewas karena perang puputan tersebut dan wilayah tersebut akhirnya dikuasai belanda.tetapi  tindakan tersebut adalah tindakan terakhir yang bisa dilakukan oleh mereka karena kekuatan pasukan mereka jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan tempur belanda dan walaupun mereka melarikan diri tetap saja wilayahnya akan dikuasai dan mereka bisa tetap dicari lalu dibunuh oleh belanda.karena itu  I gusti ngurah rai mengadakan perang puputan agar dapat melemahkan pasukan belanda walaupun harus mengorbankan seluruh pasukannya serta dirinya sendiri.

Nilai-nilai yg dapat diambil adalah kita tidak boleh mudah menyerah pada saat situasi sulit karena jika kita mudah menyerah maka kita tidak akan bisa menghadapi masalah yang lebih sulit dari sebelumnya dan kita akan selalu gagal karena tidak pernah berusaha. seperti yang dihadapi seluruh pasukan I gusti ngurah rai.mereka saat itu juga dihadapkan situasi sangat sulit tetapi mereka pantang menyerah juga tidak bertekad mundur sampai titik darah penghabisan dan  terus berjuang sampai akhir walaupun akhirnya mereka kalah.jadi pada saat kita dihadapkan situasi yang sulit kita harus bisa mencari solusi untuk dapat menghadapi situasi sulit tersebut dengan cara berpikir optimis,bekerja keras,tidak mengandalkan orang lain,dan lain-lain, bukan dengan cara menyerah dan tidak mau berusaha.sekarang ini kebanyakan warga Indonesia selalu mudah menyerah pada saat situasi sulit sehingga banyak diantara mereka jatuh dalam kemiskinan,kegagalan,dan lain-lain.dan hanya sedikit warga Indonesia yang pantang menyerah sehingga mereka dapat berhasil sampai sekarang.oleh karena itu sebagai anak-anak penerus bangsa Indonesia,kita harus menanamkan sifat tidak mudah menyerah agar dapat memajukan bangsa Indonesia sehingga pengorbanan  jasa-jasa pahlawan seperti I gusti ngurah rai yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah demi kemerdekaan Indonesia  tidak sia-sia     

No comments:

Post a Comment